Arti ACC Pada Berita Acara Bimbingan TA dan Skripsi ?

Salah satu hal yang paling diinginkan Mahasiswa tingkat akhir adalah ACC pada saat bimbingan 😀

Berikut beberapa kalimat yang sering Saya dengar dari Mahasiswa semester akhir yang sedang nyusun TA ataupun Skripsi

1. Kapanlah TA / Skripsi ini di ACC pembimbingku 😦

2. Jumpa Teman [ dah ACC bab berapa Bro/ Sis ? ]

3. Maunya cepat-cepatlah ACC biar cepat sidang

4. Mudah-mudahan pembimbingku cepat meng-ACC-kan TA / Skripsiku 😀

5. Dll

Terlepas dari itu, tidak dapat di pungkiri bahwasa memang banyak yang tidak paham apa arti ACC tersebut. Termasuk juga diri Saya sendiri mungkin 😀

jadi ada baiknya Saya atau Anda mulai dapat belajar memahami atas apa yang di ucap 🙂

Berikut adalah teori tentang Sripsi :

Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. [1]

Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia. Negara lain, seperti Australia menggunakan istilah thesis untuk penyebutan tugas akhir dengan riset untuk jenjang undergraduate (S1), postgraduate (S2), Ph.D. dengan riset (S3) dan disertation untuk tugas riset dengan ukuran yang kecil baik undergraduate (S1) ataupun postgraduate (pascasarjana). Sedangkan di Indonesia skripsi untuk jenjang S1, tesis untuk jenjang S2, dan disertasi untuk jenjang S3.[2]

Dalam penulisan skripsi, mahasiswa dibimbing oleh satu atau dua orang pembimbing yang berstatus dosen pada perguruan tinggi tempat mahasiswa kuliah. Untuk penulisan skripsi yang dibimbing oleh dua orang, dikenal istilah Pembimbing I dan Pembimbing II. Biasanya, Pembimbing I memiliki peranan yang lebih dominan bila dibanding dengan Pembimbing II.

Proses penyusunan skripsi berbeda-beda antara satu kampus dengan yang lain. Namun umumnya, proses penyusunan skripsi adalah sebagai berikut:

  • Pengajuan judul skripsi
  • Pengajuan proposal skripsi
  • Seminar proposal skripsi
  • Penelitian
  • Setelah penulisan dianggap siap dan selesai, mahasiswa mempresentasikan hasil karya ilmiahnya tersebut pada Dosen Penguji (sidang tugas akhir).
  • Mahasiswa yang hasil ujian skripsinya diterima dengan revisi, melakukan proses revisi sesuai dengan masukan Dosen Penguji.

Terdapat juga proses penyusunan skripsi yang cukup ringkas sebagai berikut:

  • Pengajuan judul skripsi/meminta topik skripsi dari dosen
  • Penelitian dan bimbingan skripsi
  • Seminar
  • Sidang
  • Revisi

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Skripsi

Dan ternyata ACC tersebut adalah singkatan dari ACCEPTED [diterima] [Sumber : Unknown. Lupa Saya dari siapa :D]

dan Sumber lain disini : https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100219000807AAfdbnq

Terima Kasih Banyak. Semoga Bermanfaat.

Maaf jika ada kata yang tidak berkenan di hati Anda 🙂

#mejuahjuah

Yang Mungkin Terlupakan Dari Indonesia

Banyak hal yang mungkin terlupakan oleh Kita dikarenakan berbagai banyak faktor.
Tulisan ini hanya mengingatkan Saya dan mungkin Anda, Bahwa masih banyak yang bisa dibanggakan dari tanah air Indonesia selain korupsi tentunya.

Berikut adalah beberapa diantaranya…

[1].Indonesia merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia. Terdapat lebih dari 750 suku bangsa/etnis, dimana di Papua saja terdapat 270 suku.

1 Suku Karo

Suku Karo adalah salah satu suku yang ada di Indonesia. Yang sekarang masih tertimpa musibah. Erupsi Gunung Sinabung

[2]. Negara dengan bahasa daerah yang terbanyak, yaitu, 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa di Indonesia . Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia walaupun bahasa daerah dengan jumlah pemakai terbanyak di Indonesia adalah bahasa Jawa.

2 Bahasa Karo

[3]. Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia. Jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia sekitar 216 juta jiwa atau 88% dari penduduk Indonesia . Juga memiliki jumlah masjid terbanyak dan Negara asal jamaah haji terbesar di dunia.

?????????????????????????

[4]. Monumen Budha (candi) terbesar di dunia adalah Candi Borobudur di Jawa Tengah dengan tinggi 42 meter (10 tingkat) dan panjang relief lebih dari 1 km. Diperkirakan dibuat selama 40 tahun oleh Dinasti Syailendra pada masa kerajaan Mataram Kuno (750-850). INI SALAH SATU DARI 7 KEAJAIBAN DUNIA.

4 Candi Borobudur

[5]. Tempat ditemukannya manusia purba tertua di dunia, yaitu : Pithecanthropus Erectus yang diperkirakan berasal dari 1,8 juta tahun yang lalu.

5 Pithecanthropus Erectus

[6]. Republik Indonesia adalah Negara pertama yang lahir sesudah berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945. RI merupakan Negara ke 70 tertua di dunia.

6 Indonesia

[7]. Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20% dari suplai seluruh dunia) juga produsen timah terbesar kedua.

7 Gas Alam Cair Indonesia

[8]. Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia.

8 Negara maritim terbesar

[9]. Punya Lautan Luas. Negara ini punya Lautan terluas di dunia. Di kelilingi dua samudra yaitu Pasifik dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain. Saking kaya-nya laut negara ini sampai-sampai negara lain pun ikut memanen ikan di lautan negara ini.

9 Lautan terluas di dunia

Contoh gambar Saya di Tapak Tuan, tepat dipinggir laut Aceh

[10]. Pulau Jawa adalah pulau terpadat di dunia dimana sekitar 60% hampir penduduk Indonesia (sekitar 130 juta jiwa) tinggal di pulau yang luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah RI.

10 Pulau Jawa

[11]. Di Singapura, gamelan menjadi mata pelajaran wajib di sekolah dasar pada hampir sebagian wilayahnya.

11 Gamelan

[12]. Indonesia adalah Negara yang berhasil meluncurkan Roket (Kartika) kedua di Asia setelah Jepang.

12 Roket (Kartika)

[13]. Tiga jenis kopi andalan Starbucks di Seattle, AS, adalah : Sumatera, Java Mocha dan Toraja Coffee. Ketiga jenis kopi ini dipajang di etalase paling depan.

[14]. Masjid Istiqlal di Jakarta, Indonesia. Masjid Istiqlal, atau Masjid Kemerdekaan di Jakarta, Indonesia merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara dalam hal kapasitas untuk menampung orang-orang. Namun dalam hal struktur bangunan dan luas tanah, Istiqlal merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Masjid nasional di Indonesia dibangun untuk memperingati kemerdekaan Indonesia, sebagai rasa syukur atas berkat rahmat Allah; kemerdekaan Indonesia tercapai. Oleh karena itu masjid nasional di Indonesia ini bernama “Istiqlal”, sebuah kata dalam bahasa Arab untuk “Kemerdekaan”.

14 Masjid Istiqlal di Jakarta

[15]. Indonesia memiliki 3 pulau terbesar di dunia, Papua and New Guinea(421.981 km2), Borneo (Kalimantan, pulau terbesar ketiga di dunia dgn luas 539.460 km2), dan Sumatera (473.606 km2)

15 Indonesia memiliki 3 pulau terbesar di dunia

[16]. Danau Vulkanik terluas di dunia adalah danau Toba ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

16 Danau Toba

[17]. Danau lumpur terbesar vulkanis adalah Danau lumpur yang berada di kecamatan Porong Jawa Timur terbentuk sejak Mei 2006 setelah upaya pemboran yang gagal

Foto udara tanggul cincin yang mengelilingi pusat semburan lumpur panas Lapindo, Porong Sidoarjo, Sabtu (14/2).

[18]. Puncak Jaya atau Cartenz Pyramid 4,884 m (16,024 ft) di Papua adalah titik puncak tertinggi dari semua pulau-pulau (non kontinen atau non benua) di dunia.

18 Puncak Jaya

[19]. Keanakearagaman hayati (biodiversity) di Indonesia adalah nomor dua terbanyak setelah Brazilia, Luas ekosistem terumbu karang Indonesia adalah yang terluas dengan yang diperkirakan mencapai 75.000 km2 atau 17% dari luas terumbu karang dunia. Di Indonesia terdapat 2,500 spesies hewan lunak laut (marine molusca), 2,000 spesies udang-udangan (krustasea), 82 genera dengan sekitar 590 spesies karang scleractinian, 6 spesies penyu laut, 30 mamalia laut, dan lebih dari 2,500 spesies ikan laut atau 26% spesies Ikan laut di Dunia. Daratan, meskipun cakupannya hanya 1,3 persen dari permukaan daratan planet bumi, Indonesia memiliki, spesies 12% dari mamalia dunia, reptil dan ampibi 16% dari reptile dunia.

19 Keanakearagaman hayati Indonesia Rafflesia Arnoldii

[20]. Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia, Indonesia menempati peringkat teratas di dunia untuk keanekaragaman terbesar palem (palmaceae) di dunia, peringkat teratas di dunia untuk keanekaragaman terbesar meranti-merantian (dipterocarpus) di dunia lebih dengan lebih dari 400 spesies. Total spesies paku atau pakis yang diketahui hampir 10.000, diperkirakan 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia. Lebih dari 82% dari 92 genera and 5,000 spesies bambu ada di Indonesia.
peringkat pertama di dunia untuk kekayaan spesies mamalia dengan 646 jenis mamalia (12% dari mamalia dunia) 36% di antaranya adalah endemik. Juga menempati peringkat pertama juga untuk kupu-kupu Swallowtail, total 121 spesies telah diidentifikasi dan 44 persen adalah endemik. peringkat ketiga untuk reptil yang lebih dari 600 spesies, peringkat keempat untuk burung dengan 1.603 spesies 28% endemik (17% spesies burung di dunia), peringkat kelima untuk hewan amfibi (270 spesies), dan peringkat ketujuh untuk tumbuhan berbunga (spermatophyte) dengan sekitar 25.000 spesies tanaman berbunga (10% spesies didunia).

[21]. Indonesia memiliki 667 spesies mamalia, 36 % di antaranya adalah endemik. Termasuk Paus Biru (Balaenoptera musculus) yang merupakan mamalia terbesar yang juga berseliweran di perairan dalam Indonesia.

21 Indonesia memiliki 667 spesies mamalia

[22]. Kuda laut terkecil didunia adalah Satomi pygmy (Hippocampus satomiae) sebesar 13mm yang ada di perairan Pulau Derawan, Kalimantan Timur.

22 Kuda laut terkecil didunia adalah Satomi pygmy

[23]. Memiliki spesies hiu terbanyak, sekitar 150 spesies, termasuk Hiu paus, whale shark atau hiu geger lintang (Rhincodon typus) yang dinobatkan menjadi ikan terbesar dunia, dengan panjang 65 meter dan berat sampai sekitar 37.000kg.

23 Hiu Indonesia

[24]. Terkaya akan penyu laut, 6 dari 7 jenis ditemukan di perairan Indonesia: Penyu sisik; (Eretmochelys imbricata), Penyu hijau (Chelonia myda)Penyu lekang (Lepidochelys olivacea) Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) Penyu pipih (Natator depressus)Penyu tempayan (Caretta caretta).

24 penyu laut Indonesia

[25]. Bahkan 70% spesies rotan dunia ada di indonesia, angkanya mencapai 356 dari 600 spesies rotan dunia tumbuh di habitat hutan hujan tropis Indonesia.

25 spesies rotan dunia ada di Indonesia

[26]. Perairan Raja Ampat, Papua Barat, merupakan pusat keanekaragaman hayati dunia karena teridentifikasi paling banyak memiliki 1.352 spesies ikan karang dan biota laut lebih kaya dari wilayah perariran lain di dunia.(Mark V Erdmann Ph.D).

26 Raja Ampat

[27]. Perairan Teluk Cendrawasih di Papua Barat juga merupakan kawasan perairan dengan tingkat perariran endemis (khas daerah setempat) tertinggi di dunia dengan 20 jenis ikan karang yang endemis (Mark V Erdmann Ph.D).

27 Perairan Teluk Cendrawasih

[28]. Kopi terenak, termahal sekaligus teraneh adalah kopi luwak, yup kopi dari pup-nya luwak (Paradoxurus hermaphroditus) Cuma di jawa dan sumatera Indonesia.

28 Kopi

Contoh Kopi yang hendak digiling dengan alat seadanya. Yang kebetulan gambar ini diambil di ladang kopi orangtua Saya di Tanah Karo. Yang kalau beberapa bulan ini Kami tak tau bagaimana kondisi ladang Kami dikarenakan erupsi Gunung Sinabung

[29]. Punya Cadangan Gas Alam Terbesar Negara ini punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA ! Tepatnya di Blok Natuna.Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll.

29 Cadangan Gas Alam Terbesar

[30]. Punya Hutan Tropis Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. Hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia.Letaknya di pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. sebenarnya jika negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buat mereka. tebang saja semua pohon di hutan itu makan bumi pasti kiamat. karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan Amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi. dan sekarang mereka sedikit demi sediki telah mengkancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uang untuk perkebunan dan lapangan Golf. sungguh sangat ironis sekali.

30 Hutan Tropis terbesar di dunia

[31]. PT. PAL sukses membuat salah satu kapal terbaik di dunia “Star 50” berbobot 50,000 ton. Salah satu Negara yang memesan kapal ini adalah Singapura.

31 Star 50

[32]. Bunga nasional Korea Utara yang amat popular Kimilsungia berasal dari Indonesia dan diberi nama oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno.

32 Kimilsungia

[33]. Kopassus Indonesia adalah salah satu pasukan elite dunia

33 Kopassus-Indonesia

Sumber : Klik Disini

Terima Kasih dan Mohon Maaf jika Informasi ini tidak sesuai dengan yang Anda inginkan

Karo bukan Keturunan si Raja Batak

Batak sering disebut sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia. Nama batak itu sendiri sering dijadikan rujukan untuk mengidentisifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera Utara.

Adapun suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah, Karo, Pakpak, Toba, Simalungun, Mandailing, dan Angkola.

Namun bila ditinjau dari segi sejarah, maka anggapan Karo adalah bagian dari Batak merupakan presepsi yang sangat keliru.

Kutipan tulisan dari koran Suara Pembaruan dengan judul “Siapakah Orang Batak Itu?” yang terbit pada 29 Januari 2005, menyebutkan bahwa benar, bangsa Batak adalah keturunan langsung dari si Raja Batak.

Si Raja Batak pada tulisan itu diperkirakan hidup di sekitar tahun 1200 (awal abad ke-13). Batu bertulis (prasasti) di Portibi bertahun 1208 yang dibaca Prof Nilakantisasri (Guru Besar Purbakala dari Madras, India) menjelaskan bahwa pada tahun 1024 kerajaan Cola dari India menyerang Sriwijaya yang menyebabkan bermukimnya 1.500 orang Tamil di Barus.

Pada tahun 1275, Mojopahit menyerang Sriwijaya, hingga menguasai daerah Pane, Haru, Padang Lawas. Sekitar tahun 1400, kerajaan Nakur berkuasa di sebelah timur Danau Toba, dan sebagian Aceh.

Dengan memperhatikan tahun dan kejadian di atas, diperkirakan si Raja Batak adalah seorang aktivis kerajaan dari Timur Danau Toba (Simalungun sekarang), dari selatan Danau Toba (Portibi), atau dari barat Danau Toba (Barus), yang mengungsi ke pedalaman akibat terjadi konflik dengan orang-orang Tamil di Barus.

Akibat serangan Mojopahit ke Sriwijaya, si Raja Batak yang ketika itu pejabat Sriwijaya, ditempatkan di Portibi, Padang Lawas, dan sebelah timur Danau Toba (Simalungun)

Sebutan Raja kepada si Raja Batak diberikan oleh keturunannya karena penghormatan, bukan karena rakyat menghamba kepadanya. Demikian halnya keturunan si Raja Batak, seperti Si Raja Lontung, Si Raja Borbor, Si Raja Oloan dan sebagainya, meskipun tidak memiliki wilayah kerajaan dan rakyat yang diperintah.

Selanjutnya menurut buku Leluhur marga-marga Batak, dalam silsilah dan legenda, yang ditulis Drs Richard Sinaga, Tarombo Borbor Marsada anak si Raja Batak ada tiga orang, yaitu Guru Teteabulan, Raja Isombaon, dan Toga Laut. Dari ketiga orang inilah dipercaya terbentuknya marga-marga Batak.

Di antara masyarakat Batak, ada yang mungkin setuju bahwa asal-usul orang Batak dari negeri yang berbeda, tentu masih sangat masuk akal. Siapa yang bisa menyangkal bahwa Si Raja Batak yang pada suatu ketika antara tahun 950-1250 Masehi muncul di Pusuk Buhit, adalah asli leluhur Orang Batak?

Dari sejarah Batak yang tertulis di Koran Suara Pembaruan ini, maka kita dapat membuat perbandingan antara kehidupan Si Raja Batak dengan sebuah kerjaan besar bernama Aru yang disebut-sebut sebagai kerjaan yang pernah berdiri di wilayah pantai timur Sumatera Utara saat ini.

Dari catatan kronik Cina pada masa Dinasti Yuan, disebutkan bahwa pada tahun 1282 Kublai Khan menuntut tunduknya penguasa Haru pada Cina. Tuntutan itu disebutkan ditanggapi dengan pengiriman upeti oleh saudara penguasa Haru pada 1295. Maka dari catatan ini dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Aru sendiri pasti sudah ada sebelum tahun 1282?

Antara Karo dan Kerjaan Aru selalu terkait, bahkan terdapat indikasi bahwa penduduk asli Haru berasal dari suku Karo, seperti nama-nama pembesar Haru dalam Sulalatus Salatin yang mengandung nama dan marga Karo.

Membandingkan antara masa kehidupan si Raja Batak dengan masa berdirinya Kerjaan Aru yang secara bersama-sama hidup diantara abad ke-12 sampai abad ke-13 dengan dua kerjaan yang berbeda, maka sudah tentu, antara nenek moyang Batak dengan nenek moyang Karo itu berbeda. Disatu sisi nenek moyang Batak berasal dari Si Raja Batak. Namun disisi lain nenek moyang Karo berasal dari Kerjaan Aru yang rajanya disebut juga dengan Pa Lagan (nama orang karo).

Sumber : http://sejarah.kompasiana.com/2011/02/13/karo-bukan-keturunan-si-raja-batak-341703.html

Semoga bermanfaat. Terima Kasih

Tokoh Bumi Turang ( Tanah Karo )

Penemu
01. Guru Patimpus Sembiring Pelawi, Pendiri Kota Medan

Pejuang
01. Kiras Bangun ( Gara Mata )

Veteran Perang
01. Letjen Djamin Ginting, Pangdam BB, Pendiri Golkar, Dubes RI di Kanada
02. Mayor Selamat Ginting, Panglima Halilintar
03. Mayor Payung Bangun, Panglima Harimau Liar
04. Brigjend Ulung Sitepu, Gubernur Sumatera Utara, Namanya harus dibersihkan.
05. Brigjend Nelang Sembiring, Kapoldasu, Pendiri banyak SMA di Taneh Karo
06. Kolonel Tampak Sebayang, Walikota Binjai, Bupati Karo
07. Letkol Rakutta Brahmana, Bupati Karo, Walikota Siantar dan Tebing Tinggi
08. Letkol Koran Karo-Karo, Pengusaha dan Anggota DPR RI
09. Letkol Ngumban Surbakti, Pejuang Kemerdekaan RI
10. Letkol AR. Surbakti, Pengarang Buku ‘Perang Kemerdekaan’
11. Mayor Matang Sitepu, Bupati Karo

Menteri, Asmen, Dirjen dan Direktur
01. Malem Sambat Kaban, Menteri Pertanian, Ketua Partai PBB
02. Tifatul Sembiring, Menteri Infokom, Ketua Partai PKS
03. Prof. Firman Tambun, Asisten IV Menko Ekuin
04. Atar Sibero, Dirjen PUOD
05. Mayjend Roni Sikap Sinuraya, Dirjen Imigrasi
06. Simon F. Sembiring, Dirjen Pertambangan, Mineral dan Gas Bumi
07. Kapiten Ketaren, Hakim Agung
08. Prof. Rehngena Purba, Hakim Agung
09. MS. Sembiring, Direktur Perdagangan Bursa Efek Jakarta (BEJ)
10. Juda Sitepu, Direktur Teknik Kereta Api Indonesia (KAI)
11. Soedarti Surbakti, Direktur Badan Pusat Statistik (BPS)
12. Dan Lainnya

Jenderal
01. Letjend Djamin Ginting, Pangdam Sumatera, Pendiri Golkar, Dubes RI di Kanada
02. Letjend Arifin Tarigan, Komandan Pussenif Bandung, Komandan Seskoad
03. Letjen Amir Sembiring, Pangdam Papua, Asop KSAD
04. Mayjend Roni Sikap Sinuraya, Dirjen Imigrasi
05. Mayjend Raja Kami Sembiring, Pangdam Papua, Anggota DPR RI
06. Laksma Neken Tarigan, Mahmil Agung, Anggota DPR RI
07. Laksma Cokong Tarigan Sibero, Anggota DPR RI
08. Marsma John Dallas Sembiring,
09. Marsma Arie H. Sembiring, Danlantamal I Belawan
10. Brigjend Ulung Sitepu, Gubernur Sumatera Utara, Namanya harus dibersihkan.
11. Brigjend Nelang Sembiring, Kapoldasu, Pendiri banyak SMA di Taneh Karo
12. Brigjen Selamat Ginting, Kstaf Pangdam Siliwangi
13. Brigjend Djadiate Ginting, Komandan Pussenif Bandung
14. Brigjend Gelora Tarigan,
15. Brigjend Bakli T. Tarigan,
16. Brigjend Idaman Ginting, Komandan CPM Bali
17. Brigjend SK Ginting Munthe, Kasdam Patimura
18. Brigjend Bakty Tarigan, Direktur Pendidikan Sesko
19. Brigjend Osaka Sembiring Meliala, Kasdam Papua
20. Marsda Mburak Ginting, Aslog Kasum TNI
21. Laksda Dalam Sinuraya, Anggota DPR RI
22. Brigjend (Pol) Doni Ginting,
23. Brigjend (Pol) Seh Tarigan,
24. Brigjend (Pol) Raziman Tarigan, Wakapolda Metro Jaya
25. Kombes (Pol) Sadar Sebayang,
26. Kombes (Pol) Budiman Perangin-angin,
27. Kombes (Pol) Darman Sinuraya,
28. Kombes (Pol) Arman Depari, Direktur Narkoba Polri
29. Kombes (Pol) Musa Ginting, Direktur Reskrim Polda NTT
30. Dan Lainnya

Pendidikan
01. Prof. AT. Barus, Ahli Nuklir Pertama Indonesia, Dosen USU
02. Prof. Masri Singarimbun, Pendiri KB, Guru Besar UGM, Antropholog
03. Prof. Henry Guntur Tarigan, Guru Besar UPI Bandung, Budayawan
04. Prof. Payung Bangun, Guru Besar UKI Jakarta, Antropholog
05. Prof. Meneth Ginting, Guru Besar USU, Pakar Pertanian
06. Prof. Naik Sinukaban, Guru Besar IPB, Pakar Pertanian
07. Prof. Ramlan Surbakti, Guru Besar Unair, Wakil Ketua KPU
08. Prof. Adrianus Meliala, Guru Besar UI, Pakar Kriminolog Indonesia
09. Mestika Pincawan, Psikolog Terkenal di Jakarta
10. Dan Lainnya

Sains
01. Prof. K. Sembiring, Guru Besar ITB
02. Dan lainnya

Teknik
01. Prof. AT. Barus, Ahli Nuklir Pertama Indonesia, Guru Besar USU
02. Prof. I Sinisuka, Guru Besar ITB
03. Victor Ginting, Ph.D, Dosen Universitas Top Amerika Serikat
04. Dan lainnya

Politik
01. Thomas Sinuraya, Tokoh Elit Politik Indonesia di Benua Eropa
02. Djamin Ginting, Pendiri Gakari Cikal Bakal Golkar
03. Selamat Ginting, Tokoh Penting PNI Marhaenis, Anak Angkat Presiden Sukarno
04. Simpang Ginting, Tokoh Penting PNI Marhaenis, Anak Angkat Presiden Sukarno
05. Nerus Ginting Suka, Calon Wakil Presiden RI
06. Thomas Sitepu, Singa Podium 66, Tokoh Penting Golkar, Anggota DPRD Jawa Barat
07. Prof. Ramlan Surbakti, Ketua KPU, Guru Besar Airlangga
08. Sutradara Ginting, Sekjen PDIP, Anggota DPR RI
09. Ketua Partai Katolik Indonesia
10. Ferianta Tarigan, Ketua Partai PDS Jakarta
11. Garda Sembiring, Tokoh Penting PRD
12. Dan lainnya

Hukum
01. Prof. Adrianus Meliala, Pakar Kriminolog Indonesia, Guru Besar UI
02. Purnama Ginting Munthe, Kejatisu
03. Kepala Kejaksaan lainnya
04. Dan lainnya

Ekonomi Akuntansi
01. Prof. Jonathan Sembiring, Guru Besar USU
02. Dan lainnya

Kedokteran
01. dr. Santoso Karo-Karo, ahli Jantung
02. dr. Jaman Kaban, Psikiater
03. Dan lainnya

Pertanian
01. Prof. Meneth Ginting, Guru Besar USU, Pakar Pertanian
02. Prof. Naik Sinukaban, Guru Besar IPB, Pakar Pertanian
03. Dan lainnya

Sejarah
01. Prof. Masri Singarimbun, Pendiri KB, Guru Besar UGM, Antropholog
02. Prof. Payung Bangun, Guru Besar UKI Jakarta, Antropholog
03. Juara Ginting, Ph.D, Antropholog
04. Dan lainnya

Psikologi
01. Mestika Pincawan, Psikolog Terkenal di Jakarta
02. Loreta Karo Sekali, Ph.D
03. Dan lainnya

Bahasa dan Sastra
01. Djaga Depari, Komponis dan Pencipta Lagu
02. Amir Hamzah Peranginangin, Pujangga 45
03. Prof. Henry Guntur Tarigan, Guru Besar UPI Bandung, Budayawan
04. Ita Sembiring, Pengarang
05. Dan lainnya

Agama
01. Megit Brahmana, Pendeta Hindu
02. Pdt. Kryuft, Evangelist GBKP
03. Pdt. Neuman, Evangelist GBKP
04. Pdt. Joustra, Evangeilst GBKP
05. Pdt. Mindawati Peranginangin, Ph.D, Pendeta GBKP, Tokoh Kristen Asia
06. Pdt. EP. Ginting, Ketua PGI
07. Pdt. Jadiaman Perangin-angin, Moderamen GBKP
08. Pdt. Imanuel Munthe, Gereja Kemenangan Iman
09. Pdm. Advent Bangun, Gereja Tiberias
10. Dan lainnya

Olahraga
01. Merlep Purba, Pecatur Indonesia, Pertahanan Hindia Belanda?
02. Monang Sinulingga, MN, Pecator Top Indonesia
03. GM Cerdas Barus, Pecatur Terbaik Indonesia
04. Nasib Ginting, MI, Pecatur Top Indonesia
05. Masa Sitepu, MN, Pecatur Nasional
06. Maksum Firdaus Sembiring, MF, Pecatur Nasional
07. Sri Rahayu Sinuhaji, MFW, Pecatur Nasional
08. Iwan Karo-Karo, Pemain Sepak Bola Nasional
09. Dan Lainnya

Seniman
01. Tarigan, Sutradara
02. Joey Bangun, Sutradara
03. El Manik, Aktor Top
04. Sakurta Ginting, Aktor
05. Reynold Surbakti, Aktor Top
06. Ramona Purba, Penyanyi Pop
7. Tio Fanta Pinem, Penyanyi Pop
8. Santa Hoki Ginting, Penyanyi Pop
9. Bams Bukit, Penyanyi Top
10. Dan Lainnya

Komputer
01. Tifatul Sembiring, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Menteri Komunikasi dan Informatika
02. Dan Lainnya
sumber : http://bungarimna.wordpress.com/2011/12/11/tokoh-t-karo/

Semoga bermanfaat. Terima kasih

Guru Patimpus Sang Legendaris

Hehehe… awalnya saya kirain Guru Patimpus adalah marga. Karena ada di karo yang ber sub marga Guru Kinayan dan Guru Singa ( mungkin ada lagi yang lain, yang belum saya ketahui). Eh,, Ternyata Guru Patimpus ada Sebuah nama yang sangat terkenal. Dia bermarga Sembiring Pelawi. Dialah Pendiri Kota MEDAN 🙂

Berikut adalah sejarah singkat Perjalanan Guru Patimpus yang berasal dari daerah dataran tinggi Karo, hingga akhirnya mendirikan desa yang bernama Medan.

Guru Patimpus dilahirkan di Aji Jahe salah satu kampung di Taneh Karo Simalem yang sejuk, dingin, nyaman dengan angin pegunungannya. Ia menikah di Batu Karang dengan beru Bangun, mendirikan kampung di Perbaji dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Bagelit. Guru Patimpus bertubuh kekar, tinggi, gagah, dan berjiwa patriotik seperti seorang panglima. Ia juga seorang Guru, yang dalam bahasa Karo berarti seorang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan, ilmu obat-obatan, ilmu gaib, dan memiliki kesaktian, namun Ia-nya berjiwa penuh kemanusiaan lemah lembut dalam bertutur kata, mempunyai karakteristik yang simpatik, berwibawa, berjiwa besar dan pemberani.

Dengan menuruni lembah-lembah yang penuh mistis, hutan semak belukar dan binatang buas, ia mendaki lembah-lembah yang terjal dan curam, dengan menelusuri aliran Lau Petani menuju ke satu bandar di hilir sungai Deli untuk suatu tujuan yaitu mencoba ilmu kesaktiannya dan belajar pada Datuk Kota Bangun seorang Guru dan Ulama besar yang terkenal pada masa itu.

Setelah beberapa lama bermukim ia kawin dengan seorang putri dari pulau Brayan keturunan anak panglima Deli, bermarga Tarigan dan sekitar tahun 1590 M, ia membuka dan mendirikan kampung dipertemuan dua buah sungai Deli dan Babura yang dinamainya dengan ‘Medan’, dari perkawinannya ini lahirlah salah seorang putra yang diberinya nama Hafis Muda, dari sinilah silsilah keturunan Datuk Wajir Urung 12 Kuta (Datuk Hamparan Perak), keturunan terakhir dari Generasi ke-XV adalah Datuk Adil Freddy Haberham, SE sebagai salah seorang Datuk 4 suku dikesultanan Deli.

Guru Patimpus telah menjadi milik Masyarakat Kota Medan. Ia berjiwa Nasionalis dibuktikan dengan tidak dicantumkannya Marga Sembiring Pelawi pada Dirinya dan Anak Cucu Keturunannya.

Pemko Medan telah memberikan penghargaan terhadap Guru Patimpus, yaitu dengan ditetapkannya Hari Jadi Kota Medan pada tanggal 1 Juli 1590 dan kemudian memberikan nama kepada salah satu jalan di petisah dengan nama jalan Guru Pa Timpus.

Apa yang telah dilakukan Guru Patimpus adalah merupakan salah satu sejarah bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya, corak dan peninggalan sejarahnya telah memberikan warna khas kepada kebudayaan bangsa, serta hasil pembangunan yang mengandung nilai perjuangan, kepeloporan yang merupakan kebanggaan nasional ini, perlu terus digali dan dilestarikan, dipelihara, serta dibina untuk memupuk semangat perjuangan dan cinta tanah air. Perencanaan Pembangunan disemua tingkatan haruslah diperhatikan pelestariannya, apalagi pelestarian bangunan benda yang mengandung nilai sejarah bertitik tolak dari keagungan Jiwa Guru Patimpus.

Adapun sejarah perjalanan singkat Guru Patimpus diatas dikutip dari langsung dari sumber yang layak dipercaya, yaitu Proposal Pembangunan Monumen Guru Patimpus.

Sumber : Klik Di Sini

Tapi saya sangat menyesali orang-orang yang tidak peduli seperti informasi yang saya dapat ini.
berikut informasinya..

Lihat Selengkapnya Di sini

Pembagian Marga-Marga Suku Karo (Lengkap)

Iseng…
Inilah awalnya saya memasukkan informasi ini di blog saya. Selain menambah wawasan saya. Ingin rasanya berbagi wawasan dengan anda sekalian. Walaupun data ini adalah hasil copy paste yang dari sumber yang meng-copy paste ( namanya juga free share 😀 ) juga. hehehe…

Berikut Keterangannya…

Berdasarkan Keputusan Kongres Kebudayaan Karo pada tanggal 3 Desember 1995 di Sibayak International Hotel Berastagi, pemakaian merga didasarkan pada Merga Silima, yaitu ;

Merga Silima, yaitu ;

01. Ginting
02. Karo-Karo
03. Peranginangin
04. Sembiring
05. Tarigan

Sementara Sub Merga, dipakai di belakang Merga, sehingga tidak terjadi kerancuan mengenai pemakaian Merga dan Sub Merga tersebut.

Adapun Merga dan Sub Merga serta sejarah, legenda, dan ceritanya adalah sebagai berikut

01. MERGA GINTING

Merga Ginting terdiri atas beberapa Sub Merga seperti :

A. Ginting Pase
Ginting Pase menurut legenda sama dengan Ginting Munthe. Merga Pase juga ada di Pak-Pak, Toba dan Simalungun. Ginting Pase dulunya mempunyai kerajaan di Pase dekat Sari Nembah sekarang. Cerita Lisan Karo mengatakan bahwa anak perempuan (puteri) Raja Pase dijual oleh bengkila (pamannya) ke Aceh dan itulah cerita cikal bakal kerajaan Samudera Pasai di Aceh. Untuk lebih jelasnya dapat di telaah cerita tentang Beru Ginting Pase. (Petra : Bisa dibaca di sini)

B. Ginting Munthe
Menurut cerita lisan Karo, Merga Ginting Munthe berasal dari Tongging, kemudian ke Becih dan Kuta Sanggar serta kemudian ke Aji Nembah dan terakhir ke Munthe. Sebagian dari merga Ginting Munthe telah pergi ke Toba (Nuemann 1972 : 10), kemudian sebagian dari merga Munthe dari Toba ini kembali lagi ke Karo. Ginting Muthe di Kuala pecah menjadi Ginting Tampune.

C. Ginting Manik
Ginting Manik menurut cerita masih saudara dengan Ginting Munthe. Merga ini berasal dari Tongging terus ke Aji Nembah, ke Munthe dan Kuta Bangun. Merga Manik juga terdapat di Pak-pak dan Toba.

D. Ginting Sinusinga

E. Ginting Seragih
Menurut J.H. Neumann (Nuemann 1972 : 10), Ginting Seragih termasuk salah satu merga Ginting yang tua dan menyebar ke Simalungun menjadi Saragih, di Toba menjadi Seragi.

F. Ginting Sini Suka
Menurut cerita lisan Karo berasal dari Kalasan (Pak-Pak), kemudian berpindah ke Samosir, terus ke Tinjo dan kemudian ke Guru Benua, disana dikisahkan lahir Siwah Sada Ginting ( Sembilan Satu Ginting), yakni :
Ginting Babo
Ginting Sugihen
Ginting Guru Patih
Ginting Suka (ini juga ada di Gayo/Alas)
Ginting Beras
Ginting Bukit (juga ada di Gayo/Alas)
Ginting Garamat (di Toba menjadi Simarmata)
Ginting Ajar Tambun
Ginting Jadi Bata

Kesembilan orang merga Ginting ini mempunyai seorang saudara perempuan bernama Bembem br Ginting, yang menurut legenda tenggelam ke dalam tanah ketika sedang menari di Tiga Bembem atau sekarang Tiga Sukarame, kecamatan Munte.

Lihat Selengkapnya Di sini

Sejarah Marga Sembiring

Hmmmm…
Saya penasaran dengan sejarah marga saya sendiri. Cari-cari dan cari akhirnya menemukan sumbernya. Dan yang saya herannya. Bisa pula menjadi sub marga dari marga batak tanpa ada asal usul yang jelas.

Berikut ini ada kutipan data yang saya dapat.

Dari sekian banyak tulisan di internet dan biasanya ditulis orang-orang Batak sendiri (Bukan orang Karo) yang katanya mengutip dari “Kamus Budaya Batak Toba” karangan M.A. Marbun dan I.M.T. Hutapea, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 1987 tentang silsilah marga-marga batak yang berasal dari Si Raja Batak banyak yang tidak masuk akal.

Tidak masuk akal disini karena dari tulisan tersebut bisa kita lihat beberapa marga-marga yang ada di Karo dimasukkan menjadi sub Marga atau bagian marga dari Batak itu sendiri tanpa menerangkan asal usul pasti dari marga yang bersangkutan.

Seperti marga sembiring milala yang dimasukkan didalam bagian Keturunan si raja huta lima misalnya. Disana marga sembiring milala disebut adalah kakak beradik dengan marga-marga batak lainnya, seperti pardosi, maha dan sambo.

Sementara bila kita menelisik hasil penelitian yang lebih jelas dengan judul “PERKAWINAN SEMARGA DALAM KLAN SEMBIRING PADA MASYARAKAT KARO DI KELURAHAN TIGA BINANGA, KECAMATAN TIGA BINANGA,KABUPATEN KARO” yang ditulis oleh Fauziyah Astuti Sembiring S.H. menulis secara lengkap mengenai marga sembiring ini.

Dari hasil karya ilmiah yang ditulis oleh Fauziyah Astuti Sembiring S.H. ini terlihat jelas mengenai asal usul marga sembiring, bahkan dari sekian banyak sub marga sembiring tersebut, dibagi pula menjadi dua kelompok besar, yaitu si man biang dan si la man biang.

Merga sembiring milala yang di klaim pada tulisan-tulisan kutipan dari Kamus Budaya Batak Toba” karangan M.A. Marbun dan I.M.T. Hutapea, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 1987 yang kini banyak beredar di internet menjadi tidak masuk akal, karena marga sembiring milala sendiri pada tulisan Fauziyah Astuti Sembiring S.H adalah marga orang karo yang asli berasa dari India dan bukan dari tanah batak.

Berikut adalah pembagian Marga Sembiring yang ada pada masyarakat karo dan secara umum terdiri dari dua kelompok, yaitu :

A. Si man Biang (yang memakan anjing) terdiri dari :

1. Sembiring Kembaren
(asal usul marga ini dari Kuala Ayer Batu, kemudian pindah ke Pagaruyung terus ke Bangko di Jambi dan selanjutnya ke Kutungkuhen di Alas. Nenek moyang mereka bernama Kenca Tampe Kuala berangkat bersama rakyatnya menaiki perahu dengan membawa pisau kerajaan bernama ‘pisau bala bari’. Keturunannya kemudian mendirikan Kampung Silalahi, Paropo, Tumba dan Martogan yang menyebar ke Liang Melas, seperti Kuta Mbelin, Sampe Raya, Pola Tebu, Ujong Deleng, Negeri Jahe, Gunong Meriah, Longlong, Tanjong Merahe, Rih Tengah, dan lain-lain. Marga ini juga tersebar luas di Kabupaten Langkat seperti Lau Damak, Batu Erjong-jong, Sapo Padang, Sijagat dan lain-lain).

2. Sembiring Keloko
menurut cerita, Sembiring Keloko masih satu keturunan dengan Sembiring Kembaren. Marga Sembiring Keloko tinggal di Rumah Tualang sebuah desa yang sudah ditinggalkan antara Pola Tebu dengan Sampe Raya. Marga ini sekarang terbanyak tinggal di Pergendangen, beberapa keluarga di Buah Raya dan Limang.

3. Sembiring Sinulaki
Sejarah Marga Sembiring Sinulaki dikatakan juga sama dengan sejarah Sembiring Kembaren karena mereka masih dalam satu rumpun. Marga Sinulaki berasal dari Silalahi.

4. Sembiring Sinupayung marga ini menurut cerita bersaudara dengan Sembiring Kembaren. Mereka ini tinggal di Juma Raja dan Negeri.

B. Si la man Biang (yang tidak memakan anjing) atau Sembiring Singombak terdiri dari :

1. Sembiring Brahmana
Menurut cerita lisan Karo, nenek moyang merga Brahmana ini adalah seorang keturunan India yang bernama Megit dan pertama kali tinggal di Talu Kaban. Anak-anak dari Megit adalah, Mecu Brahmana yang keturunannya menyebar ke Ulan Julu, Namo Cekala, dan kaban Jahe. Mbulan Brahmana menjadi cikal bakal kesain Rumah Mbulan Tandok Kabanjahe yang keturunannya kemudian pindah ke Guru Kinayan dan keturunannya mejadi Sembiring Guru Kinayan. Di desa Guru Kinayan ini merga Brahmana memperoleh banyak kembali keturunan. Dari Guru Kinayan, sebagian keturunananya kemudian pindah ke Perbesi dan dari Perbesi kemudian pindah ke Limang.

2. Sembiring Guru Kinayan
Sembiring Guru Kinayan terjadi di Guru Kinayan, yakni ketika salah seorang keturunan dari Mbulan Brahmana menemukan pokok bambo bertulis (Buloh Kanayan Ersurat). Daun bambo itu bertuliskan aksara Karo yang berisi obat-obatan. Di kampung itu menurut cerita dia mengajar ilmu silat (Mayan) dan dari situlah asal kata Guru Kinayan (Guru Ermayan). Keturunannya kemudian menjadi Sembiring Guru Kinayan.

3. Sembiring Colia
Merga Sembiring Colia, juga menurut sejarah berasal dari India, yakni kerajaan Cola di India. Mereka mendirikan kampung Kubu Colia.

4. Sembiring Muham
Merga ini juga dikatakan sejarah, berasal dari India, dalam banyak praktek kehidupan sehari-hari merga ini sembuyak dengan Sembiring Brahmana, Sembiring Guru Kinayan, Sembiring Colia, dan Sembiring Pandia. Mereka inilah yang disebut Sembiring Lima Bersaudara dan itulah asal kata nama kampung Limang. Menurut ahli sejarah Karo. Pogo Muham, nama Muham ini lahir, ketika diadakan Pekewaluh di Seberaya karena perahunya selalu bergempet (Muham).

5. Sembiring Pandia
Sebagaimana sudah disebutkan di atas, bahwa merga Sembiring Pandia, juga berasal dari kerajaan Pandia di India. Dewasa ini mereka umumnya tinggal di Payung.

6. Sembiring Keling
Menurut cerita lisan Karo mengatakan, bahwa Sembiring Keling telah menipu Raja Aceh dengan mempersembahkan seekor Gajah Putih. Untuk itu Sembiring Keling telah mencat seekor kerbau dengan tepung beras. Akan tetapi naas, hujan turun dan lunturlah tepung beras itu, karenanya terpaksalah Sembiring Keling bersembunyi dan melarikan diri. Sembiring Keling sekarang ada di Raja Berneh dan Juhar.

7. Sembiring Depari
Sembiring Depari menurut cerita menyebar dari Seberaya, Perbesi sampai ke Bekacan (Langkat). Mereka ini masuk Sembiring Singombak, di daerah Kabupaen Karo nama kecil (Gelar Rurun) anak laki-laki disebut Kancan, yang perempuan disebut Tajak. Sembiring Depari kemudian pecah menjadi Sembiring Busok. Sembiring Busok ini terjadi baru tiga generasi yang lalu. Sembiring Busok terdapat di Lau Perimbon dan Bekancan.

8. Sembiring Bunuaji
Merga ini terdapat di Kuta Tengah dan Beganding.

9. Sembiring Milala
Sembiring Milala, juga menurut sejarah berasal dari India, mereka masuk ke Sumatera Utara melalui Pantai Timur di dekat Teluk Haru. Di Kabupaten Karo penyebarannya dimulai dari Beras Tepu. Nenek moyang mereka bernama Pagit pindah ke Sari Nembah. Mereka umumnya tinggal di kampung-kampung Sari Nembah, Raja Berneh, Kidupen, Munte, Naman dan lain-lain. Pecahan dari merga ini adalah Sembiring Pande Bayang.

10. Sembiring Pelawi
Menurut cerita Sembiring Pelawi diduga berasa dari India (Palawa). Pusat kekuasaan merga Pelawi di wilayah Karo dahulu di Bekancan. Di Bekancan terdapat seorang Raja, yaitu Sierkilep Ngalehi, menurut cerita, daerahnya sampai ke tepi laut di Berandan, seperti Titi Pelawi dan Lau Pelawi. Di masa penjajahan Belanda daerah Bekancan ini masuk wilayah Pengulu Bale Nambiki. Kampung-kampung merga Sembiring Pelawi adalah : Ajijahe, Kandibata, Perbesi, Perbaji, Bekancan dan lain-lain.

11. Sembiring Sinukapor
Sejarah merga ini belum diketahui secara pasti, mereka tinggal di Pertumbuken, Sidikalang, dan Sarintonu.

12. Sembiring Tekang
Sembiring Tekang dianggap dekat/bersaudara dengan Sembiring Milala. Di Buah Raya, Sembiring Tekang ini juga menyebut dirinya Sembiring Milala. Kedekatan kedua merga ini juga terlihat dari nama Rurun anak-anak mereka. Rurun untuk merga Milala adalah Jemput (laki-laki di Sari Nembah) / Sukat (laki-laki di Beras Tepu) dan Tekang (wanita). Sementara Rurun Sembiring Tekang adalah Jambe (laki-laki) dan Gadong (perempuan). Kuta pantekennya adalah Kaban, merga ini tidak boleh kawin-mengawin dengan merga Sinulingga, dengan alasan ada perjanjian, karena anak merga Tekang diangkat anak oleh merga Sinulingga.

Adanya perbedaan antara Sembiring Siman Biang dengan Sembiring Si La Man Biang sebenarnya menurut Jaman Tarigan, seorang pengetua adat adalah merupakan kelanjutan kisah dari pelarian Sembiring Keling setelah menipu Raja Aceh yaitu dengan mempersembahkan seekor gajah putih padahal sesungguhnya adalah seekor kerbau yang dicat dengan tepung beras. Namun, pada saat mempersembahkannya hujan turun sehingga tepung beras yang melumuri kerbau tersebut luntur sehingga ia harus melarikan diri.

Dalam pelariannya ia menemukan jalan buntu dan satu-satunya jalan hanya menyeberangi sungai. Sembiring Keling tersebut tidak dapat berenang sehingga ia bersumpah siapapun yang dapat menolongnya akan diberi imbalan yang sesuai. Ternyata ada seekor anjing yang menolongnya sehingga ia selamat sampai ke seberang dan dapat meloloskan diri dari kejaran pasukan Raja Aceh. Setelah diselamatkan oleh anjing ia akhirnya bersumpah bahwa ia, saudara-saudara dan keturunannya tidak akan memakan anjing sampai kapanpun.

Akibat dari sumpahnya akhirnya semua Marga Sembiring yang berasal dari India Belakang beserta keturunannya ikut menanggung akibatnya sampai saat ini, yaitu apabila ada keturunan Sembiring Simantangken Biang yang memakan anjing maka akan mengalami gatal-gatal di tubuhnya.

Sumber :

Rumah Si Waluh Jabu ( Rumah Delapan Keluarga )

Post ini hanya untuk berbagi, sekaligus juga sarana belajar buat saya pribadi tentang adat karo.. 😀

Okai… Let’s Begin 😉

Rumah Adat Karo disebut juga Rumah Siwaluh Jabu karena pada umumnya dihuni oleh Waluh Jabu (delapan keluarga), selain rumah si waluh jabu ada juga rumah adat yang lebih besar yaitu Sepuludua Jabu (dua belas keluarga) yang dulu terdapat di kampung Lingga, Sukanalu dan rumah adat yang terbesar adalah Rumah adat Sepuluenem Jabu yang pernah ada di Kampung Juhar dan Kabanjahe, tetapi sekarang rumah adat Sepuludua Jabu dan Sepuluenem Jabu sudah tidak ada lagi. Setiap Jabu (keluarga) menempati posisi di Rumah Adat sesuai dengan struktur sosialnya dalam keluarga. Letak Rumah Adat Karo selalu disesuaikan dari arah Timur ke Barat yang disebur Desa Nggeluh, di sebelah Timur disebut Bena Kayu (pangkal kayu) dan sebelah barat disebut Ujung Kayu. Sistem Jabu dalam Rumah Adat mencercerminkan kesatuan organisasi, dimana terdapat pembagian tugas yang tegas dan teratur untuk mencapai keharmonisan bersama yang dipimpin Jabu Bena Kayu/Jabu Raja.

Berikut ini adalah keterangan lengkapnya.. 😉

Nama, Posisi dan Peran Jabu dalam Rumah Adat Karo (Rumah Siwaluh Jabu)
01. JABU BENA KAYU Merupakan tempat bagi keluarga simanteki Kuta/ Bangsa Taneh (keluarga yang pertama mendirikan Kuta). Jabu Bena Kayu juga disebut Jabu Raja, posisinya sebagai pimpinan seluruh anggota Jabu dalam sebuah Rumah Adat, berperan sebagai pengambil keputusan dan penanggung jawab (baik internal maupun eksternal) untuk segala permasalahan dan pelaksanaan adat menyangkut kepentingan rumah dan seisi penghuni rumah.

02. JABU UJUNG KAYU Merupakan tempat bagi Anak Beru (pihak perempuan/saudari) dari Jabu Bena Kayu. Jabu ujung Kayu berperan untuk membantu Jabu Bena Kayu dalam menjaga keharmonisan seisi rumah dan mewakili Jabu Bena Kayu dalam menyampaikan perkataan atau nasehat-nasehatnya kepada setiap penghuni rumah. Dengan kata lain Jabu ujung Kayu adalah pembantu utama dari Jabu Bena Kayu baik di dalam urusan dalam rumah maupun di dalam lingkup adat.

03. JABU LEPAR BENA KAYU Merupakan tempat bagi pihak saudara dari Jabu Bena Kayu. Jabu Lepar Bena Kayu disebut juga Jabu Sungkun-Sungkun Berita (Tempat bertanya Kabar/berita). Penghuni Jabu ini masih termasuk golongan bangsa taneh. Jabu Lepar Bena Kayu berperan untuk mengawasi keadaan rumah dan keadaan Kuta (kampung) kemudian memberi kabar kepada Jabu Bena Kayu. Jika ada permasalahan di dalam rumah atau di Kuta seperti terjadi pencurian atau akan terjadi perang, maka Jabu Lepar Bena Kayu harus menyelidikinya terlebih dahulu kemudian mengabarkannya kepada Jabu Bena Kayu.

04. JABU LEPAR UJUNG KAYU Merupakan tempat bagi pihak Kalimbubu (Pihak dari Klan ibu) dari Jabu Bena Kayu. Penghuni Jabu ini sangat dihormati dan disegani karena kedudukannya sebagai Kalimbubu. Kalimbubu dalam masyarakat karo merupakan derajat tertinggi dalam struktur adat. Jabu Lepar Ujung Kayu disebut juga sebagai Jabu Simangan Minem (pihak yang makan dan minum). Jika Jabu Bena Kayu mengadakan pesta adat maka Jabu Lepar Ujung Kayu akan menduduki posisi yang terhormat, dia tidak ikut bekerja hanya hadir untuk makan dan minum.

05. JABU SEDAPUREN BENA KAYU Merupakan tempat bagi anak beru menteri dari Jabu Bena Kayu. Jabu Sedapuren Bena Kayu juga disebut Jabu Peninggel-ninggel (Pihak yang mendengarkan). Perannya adalah untuk mendengarkan segala pembicaraan di dalam suatu Runggu (musyawarah) para anggota Rumah Adat. Selain sebagai pihak pendengar, Jabu Sedapuren Bena Kayu juga berperan sebagai saksi untuk berbagai kepentingan setiap anggota Rumah Adat, baik di lingkup rumah maupun di lingkup Kuta.

06. JABU SEDAPUREN UJUNG KAYU Merupakan tempat anak atau saudara dari dari penghuni Jabu Bena Kayu. Jabu ini disebut juga sebagai Jabu Arinteneng (yang memberi ketenangan). Posisinya diharapkan dapat menjadi penengah setiap permasalahan, memberikan ketenangan dan ketentraman bagi seluruh Jabu di Rumah Adat. Jabu arinteneng sering juga ditempati oleh Penggual atau Penarune (pemain musik tradisional, yang terkadang menghibur seisi rumah dengan alunan musiknya yang menentramkan.

07. JABU SEDAPUREN LEPAR BENA KAYU Merupakan tempat bagi anak atau saudara penghuni Jabu Ujung Kayu. Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu juga disebut Jabu Singkapuri Belo (penyuguh sirih). Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu berperan dalam membantu Jabu Bena Kayu dalam menerima dan menjamu tamunya. Jabu Singkapuri Belo secara umum berperan sebagai penerima tamu keluarga di dalam sebuah Rumah Adat dan bertugas menyuguhkan sirih bagi setiap tamu keluarga yang menghuni Rumah Adat.

08. JABU SEDAPUREN LEPAR UJUNG KAYU Merupakan kedudukan bagi Guru (dukun/ tabib). Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu juga disebut Jabu Bicara guru (yang mampu mengobati). Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu berperan sebagai penasehat spiritual bagi penghuni Jabu Bena Kayu, mengumpulkan ramuan-ramuan dari alam untuk pembuatan obat-obatan bagi seisi rumah, menilik hari baik dan buruk, menyiapkan pagar (tolak bala) bagi seisi rumah, selain itu dia juga berperan dalam pelaksanaan upacara terhadap leluhur (kiniteken pemena) dan upacara-upacara yang menyangkut dengan kepercayaan pada masyarakat karo jaman dahulu. Jadi Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu atau Jabu Bicara Guru berperan dalam hal pengobatan dan hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat Karo pada jaman dahulu.

Demikianlah sekilah informasi tentang rumah adat kami. Semoga bermanfaat. Terima Kasih

Sumber : Klik Di Sini

Valentine Day

Sumber yang saya dapat dari wikipedia. Bahwa Guru ilmu Gnostisisme yang berpengaruh Valentinius, adalah seorang calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda dengan konsep… dalam agama Kristen yang umum. Stephan A. Hoeller, seorang pakar, menyatakan pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini: “Selain sakramen permandian, penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan, aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan dua sakramen agung dan misterius yang dipanggil “penebusan dosa” (apolytrosis) dan “tempat pelaminan”

Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine’s Day) atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.

Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk “valentines”. Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu valentine dikirimkan per tahun.[1] Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.

Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya Valentine itu merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.

Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik “Happy Valentine’s”, yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya.

TAPI…
Saya pribadi tidak setuju akan valentine day. Kenapa ?
“Karena hari kasih sayang bukanlah ditentukan pada waktu tertentu”